MANAJEMEN
DAN ANALISIS BIAYA PERSEMAIAN DURIAN (Durio zibethinus)
DI
PERSEMAIAN PERMANEN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
DI DESA KWALA BEKALA, KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN
DELI SERDANG
OLEH : FAISAL EFENDI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan
kehutanan merupakan bagian dari pembangunan nasional karena dari sektor
kehutanan memberikan kontribusi yang besar. Fungsi dan manfaat yang di peroleh
dari sumber daya hutan telah menempatkan hutan dalam peranan yang besar dalam
perolehan devisa, Perluasan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, Pemerataan
pembangunan, kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan. Dengan
demikian, pemanfaatan sumber daya alam hutan itu dapat menjamin keberlangsungan
sumberdaya alam hutan itu sendiri. Salah satu cara untuk menyediakan kebutuhan
kayu adalah dengan membangun suatu persemaian dalam rangka memenuhi kebutuhan
bibit serta menunjang keberhasilan pembangunan kehutanan.
Durian (Durio Zibethinus) adalah salah salah
satu jenis tanaman yang menjadi unggulan Perhutani, jenis ini merupakan jenis
tanaman cepat tumbuh (Past growing tree
spesies) yang memiliki kegunaan (Multi perpuse spesies) yang dapat
dimanfaatkan baik itu berupa hasil hutan kayu maupun Non kayu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
persemaian, tergantung pada tujuan dari dibangunnya persemaian itu sendiri.
Apabila persemaian dibangun untuk memenuhi kebutuhan bibit pada areal yang
tidak terlalu luas dan pada jangka waktu yang tidak terlalu lama (biasanya
kurang dari 5 tahun), maka yang perlu dibangun adalah tipe persemaian
sementara. Sebaliknya, apabila persemaian tersebut melayani areal yang cukup
luas dan pada jangka waktu yang cukup lama, maka tipe
persemaian permanenlah yang hendaknya dibangun (Rina dan Danu, 2012).
Kegiatan persemaian dipersiapkan untuk menghasilkan bibit
berkualitas yang akan digunakan untuk merehabilitasi lahan-lahan terbuka agar
dapat mempercepat proses penutupan tanah sehingga pada akhirnya akan menurunkan
laju erosi. Dari sisi ini, kegiatan persemaian berfungsi menjamin
keberlanjutan fungsi lingkungan. Dari aspek penggunaan tenaga kerja atau
kesempatan berusaha, kegiatan persemaian juga merupakan salah satu
indikator yang menunjukkan upaya guna mendukung tercapainya
kelestarian fungsi sosial karena dapat menciptakan lapangan kerja baru (Telly,
2012).
Penanaman pohon di
wilayah kerja Dinas Kehutanan Sumatera Utara dilakukan melalui tindak lanjut
dari Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai (BPDAS) dan Perhutanan Sosial Kementrian Kehutanan RI dengan Universitas
Sumatera Utara dalam hal ini Fakultas Pertanian, maka dibangunlah gedung
persemaian permanen di kampus USU Kwala Bekala. Pembangunan persemaian permanen
tersebut ditujukan untuk mendukung progam Kementerian Kehutanan dalam upaya
rehabilitasi hutan dan lahan serta dapat menjadi sarana penelitian dan
pengabdian Universitas Sumatera Utara dalam pelestarian lingkungan.
Dalam merencanakan
kegiatan persemaian permanen perlu
dilakukan anlisis biaya dengan dan Manajemen untuk mengetahui tingkat
keuntungan dan kerugian yang di peroleh dari kegiatan persemaian permanen ini.
Selain itu dengan analisis ini dapat diketahui besarnya modal, jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan serta hasil yang akan di peroleh. Dengan melakukan
analisis biaya persemaian ini. Dapat direncanakan
persemaian yang lebih menguntungkan
dengan cara mengatur input produksi seperti teknologi, Sarana dan tenaga kerja
yang dibutuhkan. Serta dapat direncanakan target hasil yang akan dicapai
B.
Tujuan
1. Mengetahui sistem Manajemen dan
proses kegiatan di persemaian
2. Mengetahui komponen dan
besarnya biaya produksi bibit Durian
(Durio Zibethinus)
3. Menentukan tingkat produksi
minimum bibit dari persemaian
melalui
analisis BEP (Break Even Point)
C. Manfaat
1.Untuk meningkatkan
efisiensi pengolahan persemaian permanen
2.Untuk merencanakan
kemungkinan pengembangan pembangunan persemaian di tempat lain
D.
Hipotesis
1.Persemaian permanen lebih efisien dalam hal Manajemen dan biaya yang
diperlukan untuk memproduksi bibit yang berkualitas
2.Persemaian permanaen mampu menghasilkan bibit dalam jumlah besar berkualitas
tinggi serta tepat waktu
METODE PENELITIAN
A.Waktu
dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus
2015 sampai Oktober 2015. Penelitian ini dilakukan di Persemaian Permanen
Universitas Sumatera Utara di Kwala Bekala, Kabupaten Deli Serdang.
Objek yang di ukur dalam penelitian
ini adalah biaya dan prestasi kerja masing-masing tahapan dalam kegiatan
persemaian (Durio Zibethinus) yang
meliputi kegiatan pembersihan lapangan, penaburan benih, Prosesing media,
pengisian polytube, Pengaturan polytube, Penugalan Mikorhiza, penyapihan,
pemeliharaan, pengemasan bibit,
pencucian Polytube.
B.Alat penelitian
Alat
– alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Alat
Tulis
2. Tally
Sheet
3. Kalkulator
4. Komputer
C. Kerangka
pemikiran
Durian (Durio Zibethinus) adalah salah salah satu jenis tanaman yang menjadi unggulan saat
ini, jenis ini merupakan jenis tanaman cepat tumbuh (Past
growing tree spesies) memiliki
banyak kegunaan (Multi perpuse spesies)
yang dapat dimanfaatkan baik itu berupa hasil hutan kayu maupun Non kayu
Untuk keberhasilan
penanaman Durian (Durio Zibethinus)
di lapangan, maka dibutuhkan perencanaan yang matang dan persiapan yang
cukup dari persemaian. Salah satu cara
untuk mendapatkan bibit tanaman dalam
jumlah yang besar, dan berkualitas tinggi seta tepat waktu adalah dengan
membuat persemaian dengan sistem yang
baik, baik dalam hal
manajemen maupun tehnologi
yang
digunakan. Sehingga didapatkan
kualitas bibit yang baik dengan manajemen yang efisien
D. Ruang Lingkup
Penelitian
1. Definisi
dan istilah
- Persemaian adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyemaikan benih suatu jenis tanaman dengan perlakuan dan perawatan selama jangka waktu tertentu sehingga akan didapat bibit yang berkualitas baik yang memenuhi persyaratan
umur, ukuran dan pertumbuhan bibit yang baik dan siap untuk ditanam
- Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian
kegiatan persemaian dan penggunaan sumber daya untuk mencapai
target yang telah ditetapkan
Analisis
biaya merupakan kegiatan indentifikasi, pengukuran dan alokasi biaya
produksi bibit .
- Biaya
produksi adalah biaya yang di keluarkan dalam memproduksi bibit yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya Variabel
- Proses
Produksi Bibit adalah seluruh rangkain kegiatan dalam pengadaan bibit, mulai dari persiapan media, pengadaan benih, perlakuan benih,
penaburan benih, seleksi kecambah, penyapihan dan
pemeliharaan sampai siap tanam.
2.Batasan
penelitian
Dalam penelitian ini di batasi
oleh penilaian biaya produksi,
dan prestasi serta sistem Manajemen dari
kegiatan persemaian permanen, serta pengukuran prestasi kerja dari setiap jenis kegiatan.
Pendekatan
masalah
Sesuai dengan tujuan
penelitian, Pendekatan masalah sistem Manajemen persemaian berdasarkan pada
ukuran efisiensi dan efektivitas dari pengolahan persemaian. Pendekatan masalah
juga berdasarkan kepada biaya-biaya pada setiap jenis pekerjaan. Sedangkan
pendekatan masalah prestasi kerja berdasarkan volume kerja dari masing – masing kegiatan
persemaian. Pendekatan masalah untuk mengetahui tingkat priduksi minimum bibit
dari persemaian dapat di ketahui dengan menganalisis BEP (Break Even Point).
E.Macam-macam
data
1. Macam data
Data yang di perlukan
dalam penelitian ini adalah komponen biaya, volume kerja serta sistem Manajemen
yang di guinakan dalam persemaian permanen
ini. Data dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan menjadi data
primer dan sekunder.
a.
Data primer
1.Proses
pengolahan persemaian permanen ((Durio
Zibethinus) dari awal
sampai bibit siap tanam
2.Volume pekerjaan dari masing-masing tahap kegiatan persemaian yang meliputi
kegiatan penaburan benih, pengadaan media , prosesing media ,
pengisian
polytube, Penyapihan, penugalan mikorhiza, pemeliharaan , pengemasan
bibit dan pencucian polytube dll
b.
Data sekunder
- komponen biaya
a. Biaya tetap (fixed cost)
a.1
Penyusutan : Prasarana dan sarana
a.2
Biaya overhead Tetap: Gaji karyawan
b.
Biaya tidak tetap :
b.1
Pengadaan benih,
b.2Tenaga
kerja,
b.4 polytube,
b.5 Media
tumbuh,
b.6 Pemeliharaan
persemaian
b.7 Pengadaan sarana persemaian
b.8 Pemeliharaan
Sarana dan Prasaran
b.9 Peralatan
(alat Siram)
b.10 Pengepakan
b.
11
Sampah da n kebersihan
b.12 Listrik
b.13
Keamanan
b.14 keperluan kantor
-Investasi tanah
-Umur pakai alat dan pembayaran pajak
-Data pelengkap:
a. Jumlah atau
tingkat produksi tahunan
b.Sumber bahan baku
c. Jumlah tenaga kerja
d. struktur organisasi
e.
Keadaan dan lokasi persemaian
f. Kapasitas produksi bibit
2. Sumber data
Data dikumpulkan dari hasil pengamatan
proses produksi bibit Durian (Durio
Zibethinus) dan pengukuran volume kerja dari setiap jenis pekerjaan persemaian.
Selain itu data juga dikumpulkan melalui wawancara dengan staf yang berada di
lapangan . Selain itu di ambil dari sumber lainnya seperti anggaran pendapatan
dan belanja, Laporan keuangan, rencana Operasional Tahunan, tarif upah kegiatan
F. Tehnik pengumpulan data
a. Studi
pustaka yaitu Melalaui pencarian sumber-sumber bacaan yang menunjang
penelitian
b.
Wawancara langsung dengan pimpinan, karyawan, dan para pekerja
c. Pencatat data
primer dengan melakukan observasi langsung (Pengamatan di
langsung
di lapangan)
d. Pencatatan
data sekunder yang berkaitan dengan tujuan penelitian dari arsip-arsip
instansi yang terkait
G. Pengolahan data
Biaya
produksi di dapat dengan menjumlahkan seluruh komponen biaya tetap
dan variabel.
a.Biaya produksi per tahun
TC= TFC+TVC
b. biaya produksi per unit bibit
UC= TFC+TVC
V
Keterangan:
TC =
Biaya produksi total
TFC = biaya tetap total
TVC = biaya variabel Total
UC = biaya produksi per Unit bibit
V = Volume
produksi bibit
2. Penyusutan
D=
M
N
Ket: D = Penyusutan
M = Investasi alat
N = Umur pakai
3. Harga pokok produksi
Bibit
Perhitungan harga pokok produksi
dengan metode full costing
P= FC+VC
Q
Ket: P : harga pokok produksi per unit bibit
FC: biaya tetap
VC: biaya Variabel
O: jumlah produksi bibit
4. komposisi biaya
Untuk menghitung komposisi biaya produksi, dipergunakan rumus
:
Komposisi
biaya : besarnya komponen biaya
X 100 %
Total biaya produksi
5 . Efisiensi
Efisiensi
mencangkup produktivitas dan ekonomis. Untuk mengetahui produktivitas dari
pengelolaan persemaian ini dapat di ketahui dari tingkat output yang di
hasilkan serta infut yang digunakan sehingga dapat dilihat kapasitas produksi
bibit setiap tahunnya. Tingkat Output dari persemaian ini dapat dilihat dari
volume (Produksi) dan kualitas bibit yang di hasilkan setiap tahun. Sedangkan
tingkat input dapat dilihat dan modal
serta teknologi yang digunakan.
Untuk
mengetahui tingkat ekonomis dari penegelolaan persemaian permanen ini dapat di ukur dari biaya-biaya yang ada.
Persemaian dikatakan ekonomis jika biaya produksi bibit Durian (Durio Zibethinus) lebih kecil dari harga bibit di pasaran.
6. Efektivitas
Efetivitas sistem pengelolaan
persemaian dapat dilihat dari kemampuan persemaian tersebut dalam memproduksi
bibit apakah sesuai dengan target . selain itu efektivitas juga dapat di ukur
sistem distribusi bibit.
7 . Titik impas / Break Even point (BEP)
Dengan menganalisis Break Even Point, di coba di hitung produksi
minimum bibit Durian (Durio Zibethinus) agar
mendapat keuntungan
BEP= TFC
TVC
Hy-
Y
Keterangan :
BEP= Jumlah produksi minimal yang harus di
capai
TFC= Biaya tetap total
TVC= biaya variabel total
Hy= harga pokok
Y= jumlah produk
8. Perhitungan prestasi
kerja
Prestasi kerja pada setiap tahap kegiatan persemaian di
hitung dengan menggunakan Rumus = P = V
T
Ket:
P = Prestasi kerja
V= volume kerja
T= total waktu kerja
H. Amalisis data
Aanalaisis
data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif yang bertu8juan untuk memperoleh
rata-rata volume kerja pada setiap elemen kerja sehingga dapat di ketahui
rata-rata prestasi kerja.
No comments:
Post a Comment