Wednesday, March 18, 2015

CONTOH MANAJEMEN DAN ANALISIS BIAYA PERSEMAIAN DURIAN (Durio zibethinus) DI PERSEMAIAN PERMANEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DI DESA KWALA BEKALA, KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG OLEH : FAISAL EFENDI LABUHANBATU SELATAN

 MANAJEMEN DAN ANALISIS BIAYA  PERSEMAIAN  DURIAN (Durio zibethinus)
DI PERSEMAIAN PERMANEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DI DESA KWALA BEKALA, KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG
OLEH : FAISAL EFENDI



PENDAHULUAN


A. Latar  Belakang
Pembangunan kehutanan merupakan bagian dari pembangunan nasional karena dari sektor kehutanan memberikan kontribusi yang besar. Fungsi dan manfaat yang di peroleh dari sumber daya hutan telah menempatkan hutan dalam peranan yang besar dalam perolehan devisa, Perluasan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, Pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya alam hutan itu dapat menjamin keberlangsungan sumberdaya alam hutan itu sendiri. Salah satu cara untuk menyediakan kebutuhan kayu adalah dengan membangun suatu persemaian dalam rangka memenuhi kebutuhan bibit serta menunjang keberhasilan pembangunan kehutanan.
          Durian (Durio Zibethinus) adalah salah salah satu jenis tanaman yang menjadi unggulan Perhutani, jenis ini merupakan jenis tanaman cepat tumbuh (Past growing tree spesies) yang memiliki  kegunaan (Multi perpuse spesies) yang dapat dimanfaatkan baik itu berupa hasil hutan kayu maupun Non kayu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan persemaian, tergantung pada tujuan dari dibangunnya persemaian itu sendiri. Apabila persemaian dibangun untuk memenuhi kebutuhan bibit pada areal yang tidak terlalu luas dan pada jangka waktu yang tidak terlalu lama (biasanya kurang dari 5 tahun), maka yang perlu dibangun adalah tipe persemaian sementara. Sebaliknya, apabila persemaian tersebut melayani areal yang cukup luas dan pada jangka waktu yang cukup   lama,   maka  tipe persemaian permanenlah yang hendaknya dibangun (Rina dan Danu, 2012).
Kegiatan persemaian dipersiapkan  untuk menghasilkan bibit  berkualitas yang akan digunakan untuk merehabilitasi lahan-lahan terbuka agar dapat mempercepat proses penutupan tanah sehingga pada akhirnya akan menurunkan laju erosi. Dari sisi ini, kegiatan persemaian berfungsi  menjamin keberlanjutan  fungsi lingkungan. Dari aspek penggunaan tenaga kerja atau kesempatan berusaha, kegiatan  persemaian juga merupakan salah satu  indikator yang menunjukkan  upaya  guna mendukung tercapainya kelestarian fungsi sosial karena dapat menciptakan lapangan kerja baru (Telly, 2012).
Penanaman pohon di wilayah kerja Dinas Kehutanan Sumatera Utara dilakukan melalui tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Perhutanan Sosial Kementrian Kehutanan RI dengan Universitas Sumatera Utara dalam hal ini Fakultas Pertanian, maka dibangunlah gedung persemaian permanen di kampus USU Kwala Bekala. Pembangunan persemaian permanen tersebut ditujukan untuk mendukung progam Kementerian Kehutanan dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta dapat menjadi sarana penelitian dan pengabdian Universitas Sumatera Utara dalam pelestarian lingkungan.
Dalam merencanakan kegiatan persemaian permanen  perlu dilakukan anlisis biaya dengan dan Manajemen untuk mengetahui tingkat keuntungan dan kerugian yang di peroleh dari kegiatan persemaian permanen ini. Selain itu dengan analisis ini dapat diketahui besarnya modal, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta hasil yang akan di peroleh. Dengan melakukan analisis biaya persemaian  ini. Dapat direncanakan persemaian  yang lebih menguntungkan dengan cara mengatur input produksi seperti teknologi, Sarana dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Serta dapat direncanakan target hasil yang akan dicapai
B. Tujuan
1. Mengetahui sistem Manajemen dan proses kegiatan di persemaian  
2. Mengetahui komponen dan besarnya biaya produksi bibit Durian                   (Durio Zibethinus)
3. Menentukan tingkat produksi minimum bibit dari persemaian  melalui         analisis BEP (Break Even Point)
C. Manfaat
1.Untuk meningkatkan efisiensi  pengolahan persemaian permanen
2.Untuk merencanakan kemungkinan pengembangan pembangunan persemaian       di tempat lain
D. Hipotesis
1.Persemaian permanen  lebih efisien dalam hal Manajemen dan biaya    yang    diperlukan untuk memproduksi bibit yang berkualitas
2.Persemaian permanaen  mampu menghasilkan bibit dalam jumlah  besar     berkualitas tinggi  serta tepat waktu
                                       METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat
          Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai Oktober 2015. Penelitian ini dilakukan di Persemaian Permanen Universitas Sumatera Utara di Kwala Bekala, Kabupaten Deli Serdang.
          Objek yang di ukur dalam penelitian ini adalah biaya dan prestasi kerja masing-masing tahapan dalam kegiatan persemaian (Durio Zibethinus) yang meliputi kegiatan pembersihan lapangan, penaburan benih, Prosesing media, pengisian polytube, Pengaturan polytube, Penugalan Mikorhiza, penyapihan, pemeliharaan,  pengemasan bibit, pencucian Polytube.
B.Alat penelitian
          Alat – alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1.  Alat Tulis
2.  Tally Sheet
3.  Kalkulator
4.  Komputer         
C. Kerangka pemikiran
          Durian (Durio Zibethinus) adalah salah salah satu jenis tanaman yang menjadi unggulan saat ini, jenis ini merupakan jenis tanaman cepat tumbuh      (Past growing tree spesies)  memiliki banyak kegunaan (Multi perpuse spesies) yang dapat dimanfaatkan baik itu berupa hasil hutan kayu maupun Non kayu
          Untuk keberhasilan penanaman Durian (Durio Zibethinus) di lapangan, maka dibutuhkan perencanaan yang matang dan persiapan yang cukup  dari persemaian. Salah satu cara untuk  mendapatkan bibit tanaman dalam jumlah yang besar, dan berkualitas tinggi seta tepat waktu adalah dengan membuat persemaian dengan  sistem  yang  baik, baik  dalam  hal  manajemen  maupun  tehnologi  yang
 digunakan. Sehingga didapatkan kualitas bibit yang baik dengan manajemen yang efisien



D. Ruang Lingkup Penelitian
     1. Definisi dan istilah
-  Persemaian adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih        suatu jenis tanaman dengan perlakuan dan perawatan selama jangka waktu      tertentu sehingga akan didapat bibit yang berkualitas baik yang memenuhi     persyaratan umur, ukuran dan pertumbuhan bibit yang baik dan siap untuk    ditanam
-  Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan    pengendalian kegiatan persemaian dan penggunaan sumber daya untuk    mencapai target yang telah ditetapkan
  Analisis biaya merupakan kegiatan indentifikasi, pengukuran dan alokasi   biaya produksi bibit .
- Biaya produksi adalah biaya yang di keluarkan dalam memproduksi bibit   yang terdiri dari biaya tetap dan biaya Variabel
- Proses Produksi Bibit adalah seluruh rangkain kegiatan dalam pengadaan    bibit, mulai dari persiapan media, pengadaan benih, perlakuan benih,    penaburan benih, seleksi kecambah, penyapihan dan pemeliharaan sampai    siap tanam.
2.Batasan penelitian
          Dalam  penelitian ini  di batasi  oleh penilaian  biaya produksi, dan prestasi  serta sistem Manajemen dari kegiatan persemaian permanen, serta pengukuran prestasi kerja dari setiap  jenis kegiatan.
Pendekatan masalah
          Sesuai dengan tujuan penelitian, Pendekatan masalah sistem Manajemen persemaian berdasarkan pada ukuran efisiensi dan efektivitas dari pengolahan persemaian. Pendekatan masalah juga berdasarkan kepada biaya-biaya pada setiap jenis pekerjaan. Sedangkan pendekatan masalah prestasi kerja berdasarkan volume  kerja dari masing – masing kegiatan persemaian. Pendekatan masalah untuk mengetahui tingkat priduksi minimum bibit dari persemaian dapat di ketahui dengan menganalisis BEP (Break Even Point).


E.Macam-macam data
    1.  Macam data
          Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah komponen biaya, volume kerja serta sistem Manajemen yang di guinakan dalam persemaian permanen  ini. Data dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan menjadi data primer dan sekunder.
         a. Data primer
         1.Proses pengolahan persemaian permanen  ((Durio Zibethinus) dari             awal sampai bibit siap tanam
        2.Volume pekerjaan dari masing-masing tahap kegiatan persemaian yang             meliputi kegiatan penaburan benih, pengadaan media , prosesing media ,              pengisian polytube, Penyapihan, penugalan mikorhiza, pemeliharaan ,             pengemasan bibit dan pencucian polytube dll           
          b. Data sekunder
            - komponen biaya
            a. Biaya tetap (fixed cost)
                a.1 Penyusutan : Prasarana dan sarana
                a.2 Biaya overhead Tetap: Gaji karyawan
           b. Biaya tidak tetap :
               b.1 Pengadaan benih,
               b.2Tenaga kerja,
               b.4  polytube,
                  b.5  Media tumbuh,
               b.6 Pemeliharaan persemaian
               b.7 Pengadaan sarana persemaian
               b.8 Pemeliharaan Sarana dan Prasaran
               b.9 Peralatan (alat Siram)
               b.10 Pengepakan
                b. 11 Sampah da n kebersihan
               b.12  Listrik
               b.13  Keamanan
               b.14 keperluan kantor          
          -Investasi tanah
          -Umur pakai alat dan pembayaran pajak
          -Data pelengkap:
               a. Jumlah atau tingkat produksi tahunan
               b.Sumber bahan baku
               c. Jumlah tenaga kerja
               d. struktur organisasi
               e. Keadaan dan lokasi persemaian
               f. Kapasitas produksi bibit
    2. Sumber data
          Data dikumpulkan dari hasil pengamatan proses produksi bibit Durian (Durio Zibethinus) dan pengukuran volume kerja dari setiap jenis pekerjaan persemaian. Selain itu data juga dikumpulkan melalui wawancara dengan staf yang berada di lapangan . Selain itu di ambil dari sumber lainnya seperti anggaran pendapatan dan belanja, Laporan keuangan, rencana Operasional Tahunan, tarif upah kegiatan
F. Tehnik pengumpulan data
      a. Studi pustaka yaitu Melalaui pencarian sumber-sumber bacaan yang              menunjang penelitian
      b. Wawancara langsung dengan pimpinan, karyawan, dan para pekerja
      c. Pencatat data primer dengan melakukan observasi langsung (Pengamatan di             langsung di lapangan)
      d. Pencatatan data sekunder yang berkaitan dengan tujuan penelitian dari             arsip-arsip instansi yang terkait
G. Pengolahan data
     Biaya produksi di dapat dengan menjumlahkan seluruh komponen biaya       tetap dan variabel.
            a.Biaya produksi per tahun
                                    TC= TFC+TVC
            b. biaya produksi per unit bibit
                                    UC= TFC+TVC
                                                      V                                      
            Keterangan: TC    = Biaya produksi total
                                TFC  = biaya tetap total
                                TVC = biaya variabel Total
                                  UC = biaya produksi per Unit bibit
                                    V  = Volume produksi bibit
2. Penyusutan       
           D= M
                  N
         Ket: D = Penyusutan
                 M = Investasi alat
                 N = Umur pakai
3. Harga pokok produksi Bibit
          Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing
                 P= FC+VC
                            Q
          Ket: P  : harga pokok produksi per unit bibit
                 FC: biaya tetap
                 VC: biaya Variabel
                    O: jumlah produksi bibit
4. komposisi biaya
          Untuk menghitung  komposisi biaya produksi, dipergunakan rumus :
     Komposisi biaya :    besarnya komponen biaya
                                                                                    X  100 %
                                           Total biaya produksi 
5 . Efisiensi
          Efisiensi mencangkup produktivitas dan ekonomis. Untuk mengetahui produktivitas dari pengelolaan persemaian ini dapat di ketahui dari tingkat output yang di hasilkan serta infut yang digunakan sehingga dapat dilihat kapasitas produksi bibit setiap tahunnya. Tingkat Output dari persemaian ini dapat dilihat dari volume (Produksi) dan kualitas bibit yang di hasilkan setiap tahun. Sedangkan tingkat input dapat dilihat  dan modal serta teknologi yang digunakan.
Untuk mengetahui tingkat ekonomis dari penegelolaan persemaian permanen  ini dapat di ukur dari biaya-biaya yang ada. Persemaian dikatakan ekonomis jika biaya produksi  bibit Durian (Durio Zibethinus) lebih kecil dari harga bibit di pasaran.

6. Efektivitas
          Efetivitas sistem pengelolaan persemaian dapat dilihat dari kemampuan persemaian tersebut dalam memproduksi bibit apakah sesuai dengan target . selain itu efektivitas juga dapat di ukur sistem distribusi bibit.
7 . Titik impas / Break Even point (BEP)
          Dengan menganalisis Break Even Point, di coba di hitung produksi minimum bibit Durian (Durio Zibethinus) agar mendapat keuntungan
                        BEP=     TFC
                                            TVC
                                      Hy-
                                                Y
                                          Keterangan :
                                BEP= Jumlah produksi minimal yang harus di capai
                                TFC= Biaya tetap total
                               TVC= biaya variabel total
                                  Hy= harga pokok
                                     Y= jumlah produk
8. Perhitungan prestasi kerja
          Prestasi kerja pada setiap tahap kegiatan persemaian di hitung dengan menggunakan Rumus =       P =  V
                                                    T
                        Ket: P = Prestasi kerja
                                V= volume kerja
                                 T= total waktu kerja
H. Amalisis data
          Aanalaisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara  deskriptif yang bertu8juan untuk memperoleh rata-rata volume kerja pada setiap elemen kerja sehingga dapat di ketahui rata-rata prestasi kerja. 

 

             

No comments:

Post a Comment