Monday, March 23, 2015

PSIKOLOGI KESEHATAN MENTAL OLEH FAISAL EFENDI

PSIKOLOGI KESEHATAN MENTAL OLEH FAISAL EFENDI
Seseorang bisa dikatakan sehat apabila secara raga dan jiwanya sehat. Jika raga seseorang sehat tapi jiwanya tidak, sama saja seperti orang yang sakit. Jiwa yang dimaksudkan disini adalah psikis seseorang, termasuk mentalnya. Itu mengapa adanya kesehatan mental. Karena untuk menjadi sehat secara utuh diperlukan tidak hanya sehat fisik tapi juga sehat mental. Berikut ini saya akan menguraikan beberapa hal mengenai kesehatan mental.
PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
Istilah “kesehatan mental” diambil dari konsep mental hygiene. Kata “mental” diambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahas latin yang artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulnya kerusakan mental atau malajud jusment. Kesehatan mental terkait dengan;
1)    bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari
2)    bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain, dan
3)    bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan.
Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Banyak pengertian mengenai kesehatan mental, berikut ini beberapa pengertiannya:
  • Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)
  • Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana dia hidup dan berinteraksi.
  • Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain serta dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.
  • Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan diri.
Menurut Dr. Zakiah Daradjat, kesehatan mental adalah keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek psikologis dan dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara optimal agar individu mampu melakukan kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan-tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara individual, kelompok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat baik secara mental maupun secara sosial.
Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Menurut Schneiders prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
  • Prinsip Berdasarkan Hakikat Manusia 
  1. Kesehatan mental dan penyesuaian diri tergantung kondisi jasmani yang baik dan integritas organisme.  
  2. Untuk memelihara kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka perilaku individu harus sesuai dengan hkikat kemanusiaannya. sebagai mahluk yang memiliki moral, intelektual, agama, emosional dan sosial.  
  3. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai melalui integrasi dan kontrol diri baikdengan cara berfikir, memuaskan keinginan, mengekspresikan keinginan dan bertingkah laku.  
  4. Dalam mencapai dan memelihara kesehatan mental dan penyesuaian diri, perlu memperluas pengetahuan tentang diri sendiri.  
  5. Kesehatan mental memerlukan konsep diri: pengetahuan dan sikap trehadap kondisi fisik dan psikis diri sendiri secara sehat, yang meliputi: penerimaan diri dan penghargaan terhadap status diri ssendiri secara relistik atus wajar.
  6. Untuk mencapai kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka pemahaman diri atau self inside dann penerimaan diri, perlu idisertai dengan upaya-upaya perbaikan diri dan perwujudan diri.  
  7. Kestabilan mental dan penyesuaian diri yang baik dapat dicapai dengan pengembangan moral yang luhur dalam diri sendiri, seperti sikap adil, hati-hati, integritas pribadi, rendah hati dan kejujuran.  
  8. Pencapaian dan pemeliharaan kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung pada penanaman dan pengembangan kebiasaan yang baik.  
  9. Kestabilan mental dan penyesuaian diri menuntut adanya kemampuan melakukan perubahan sesuai dengan keadaan (kondisi lingkuangan) dan kepribadian  
  10. Kesehatan mental dan penyesuaian diri memerlukan usaha terus menerus untuk mencapai kematangan berpikir, mengekspresikan emosi dan melakukan tindakan.
  11. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai dengan belajar mengatasi konflik dan frustasi serta ketegangan-ketegangan secara efektif.

  • Prinsip Berdasarkan pada Hubungan Manusia dengan Lingkungan 
  • Kesehatan mental dan penyesuaian diri tergantung pada hubungan antar pribadi yang harmonis, terutama dalam kehidupan keluarga.  
  • Penyesuain yang baik dan ketegangan batin tergantung pada kepuasan dalam bekerja.  
  • Kesehatan mental dan penyesuain diri dicapai dengan sikap yang realistis, termasuk penerimaan terhadap kenyataan secara sehat dan objektif.

  • Prinsip Berdasarkan pada Hubungan Manusia dengan Tuhan 
  • Kestabilan mental tercapai dengan perkembangan kesadaran terhadap sesuatu yang lebih luhur daripada dirinya sendiri tempat ia bergantung: Allah SWT.  
  • Kesehatan mental dan ketenangan batin dicapai dengan kegiatan yang tetap dan teratur dalam hubungan manusia dengan Tuhan seperti melalui sholat dan berdo’a. (Syamsu Yusuf,2009)

Kartini Kartono berpendapat ada tiga prinsip pokok secara umum untuk mendapatkan kesehatan mental, yaitu:
a)    Pemenuhan kebutuhan pokok
Setiap individu selalu memiliki dorongan-dorongan dan kebutuhan-kebutuhan pokok yang bersifat organis (fisik dan psikis) dan yang bersifat sosial. Kebutuhan- kebutuhan dan dorongan-dorongan itu menuntut pemuasan. Timbullah ketegangan ketegangan dalam usaha pencapaiannya. Ketegangan cenderung menurun jika kebutuhan- kebutuhan terpenuhi, dan cenderung naik/makin banyak jika mengalami frustasi atau hambatan-hambatan.
b)    Kepuasan
Setiap orang menginginkan kepuasan, baik yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Dia ingin merasa kenyang, aman, terlindung, ingin puas dalam hubungan seksnya, ingin mendapat simpati dan diakui harkatnya. Intinya ia ingin puas di segala bidang, lalu timbullah Sense of Importancy dan Sense of Mastery, (kesadaran nilai dirinya dan kesadaran penguasaan) yang memberi rasa senang, puas dan bahagia.
c)    Posisi dan status social
Setiap individu selalu berusaha mencari posisi sosial dan status sosial dalam lingkungannya. Tiap manusia membutuhkan cinta kasih dan simpati. Sebab cinta kasih dan simpati menumbuhkan rasa diri aman/assurance, keberanian dan harapan-harapan di masa mendatang. Orang lalu menjadi optimis dan bergairah. Oleh karena itu individu-individu yang mengalami gangguan mental, biasanya merasa dirinya tidak aman. Mereka senantiasa dikejar-kejar dan selalu dalam kondisi ketakutan. Dia tidak mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan hari esok, jiwanya senantiasa bimbang dan tidak seimbang. 

 Seseorang itu dapat berusaha memelihara kesehatan mentalnya dengan menegakkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan, yaitu:
  1. Mempunyai self image atau gambaran dan sikap terhadap diri sendiri yang positif. 
  2. Memiliki integrasi diri atau keseimbangan fungsi-fungsi jiwa dalam mengatasi problema hidup termasuk stress. 
  3. Mampu mengaktualisasikan dirinya secara optimal guna berproses mencapai kematangan. 
  4. Mampu bersosialisasi atau menerima kehadiran orang lain. 
  5. Menemukan minat dan kepuasan atas pekerjaan yang dilakukan. 
  6. Memiliki falsafah atau agama yang dapat memberikan makna dan tujuan bagi hidupnya. 
  7. Pengawasan diri atau memiliki kontrol terhadap segala keinginan yang muncul.
  8. Memiliki perasaan benar dan sikap bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya.


Cara Mengatasi Gangguan Mentalhttp://sea.effectivemeasure.net/emnb_81_4619539.gif

Cara Mengatasi Gangguan Mental – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, Pustaka Sekolah akan berbagi artikel mengenai Cara mengatasi gangguan mental. Manusia merupakan suatu kesatuan jiwa dan raga. Akal merupakan aset manusia yang sangat berharga yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Mental merupakan cara berpikir dan berperasaan berdasarkan atas nurani yang tercermin pada perilaku seseorang.
Lalu timbul kemudian pertanyaan bagaiman cara mengatasi jika mental kita mengalami gangguan??, nah pada artikel ini akan dibahas mengenai cara mengatasi sakit mental pada manusia.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan mental, antara lain sebagai berikut:
Sadar Diri
berusaha memahami hakekat manusia yang mempunyai pembawaan dan pengalaman yang berbeda-beda dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Termasuk memahami diri sendiri yang bisa dilakukan melalui introspeksi diri atau umpan balik;
Konsultasi
konsultasi pada orang yang dianggap bisa membantu dan memahami masalah yang sedang di hadapi;
Cuhat Lepas
mencurahkan isi hatinya pada orang lain yang dipercaya;
Positif Thinking
Berpikiran positif, dengan memandang segala sesuatu dari aspek positif atau hikmahnya;
Selalu Bersyukur
realistis yaitu dengan nrimo kenyataan atau fakta secara rasional;
Penyesuaian Diri
berusaha menyesuaikan diri yang bisa dilakukan secara:
  • Alloplasties: yaitu dengan mengubah sikap prilaku diri sendiri agar sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, jika diri sendiri tidak mungkin mengubah situasi dan kondisi lingkungan;
  • Geneplasties: yaitu dengan mengadakan perubahan pada diri sendiri dan pada lingkungan, sepanjang hal tersebut memungkinkan;
  • Autoplasties: yaitu mengubah situasi dan kondisi lingkungan sesuai dengan yang kita harapkan, sepanjang hal tersebut memungkinkan, baik secara kemampuan, kemauan, kewenganan maupun peluang. Sehingga seseorang akan merasa lebih baik, senang, nyaman dan bahagia;
Berlibur
Melakukan rekreasi dan olahraga ringan agar secara fisik maupun mental lebih segar dan enak. Melakukan rekreasi atau berwisata pada tiap akhir pekan misalnya.

Bersyukur kepada Tuhan YME
Berdoa, berserah diri dan beribadah kepada Tuhan YME, sehingga seseorang akan merasa tenang, tentram dan damai.
Ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun terhadap lingkungannya dikenal dengan istilah stress. Sehubungan dengan hal tersebut, pakar yang bernama Hans Selye (1976) dalam bukunya yang berjudul “The Stress Life” menuliskan beberapa cara untuk mengatasi stress, yaitu:
  1. Ubah lingkungan kerja dan lingkungan sosial;
  2. pelajari emosi yang dilahirkan oleh persepsi dan opini anda;
  3. berusaha untuk rileks, tenang dalam menghadapi tugas maupun masalah;
  4. pelihara fisik anda dengan gizi yang memadai dan berolahraga secara teratur;
  5. penuhi kebutuhan rohani dengan berdoa, laksanakan ajaran dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keyakinan.
  6. Gangguan mental dapat diobati secara informal seperti masuk perkumpulan sosial, berliburan, mendiskusikan sesuatu dengan orang terdekat, makan diluar atau pergi menyaksikan atraksi yang menarik.


A.     Pendahuluan
Text Box:                 memiliki
Manusia                    Jasad     
                                                 memerlukan 
                                                   makanan                                
                                  Roh                             
            



sia 

Fungsi dan peranan Agama dlam menanggulangi kerusakan mental sangat berperan penting. Karena setiap makluk yang diciptakan Allah S.W.T memiliki Jasad dan Roh yang masing-masing memiliki kebutuhan dan makannya sendiri.





Yang dimana Jasad memerlukan makanan untuk bertahan hidup dan Roh memerlukan makanan berupa Agama. Oleh sebab itu disaat kita ingin membahs tentang Roh yang ada ditubuh manusia itu sendri maka disaat itu pula kita akan membahas tentang peranan Agama dalam menanggulangi Kerusakan Mental yang tentunya akan kita bahas dalam materi ini.
B.      Pengertian Mental
 Mental mempunyai pengertian yang sama dengan jiwa, nyawa, sukma, roh dan semangat.  Mental juga bisa dikatakan sebagai unsure-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap, dan perasaan yang dalam keseluruhannya akan menentukan corak laku< cara menghadapai suatu hal yang menentukan atau mengembirakan< menyenangakan dan sebagainya.
Mental terbagi menjadi dua yaitu :
1.     Sehat mental
Istilah “kesehatan mental” diambil dari konsep mental hygiene. Kata “mental” diambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahas latin yang artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulnya kerusakan mental atau malajud jusment. Kesehatan mental terkait dengan;
a. Bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari
b. Bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain, dan
c. Bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan.
Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.

Banyak pengertian mengenai kesehatan mental, berikut ini beberapa pengertiannya:
  • Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)
  • Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana dia hidup dan berinteraksi.
  • Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain serta dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.
  • Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan diri.
·         Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
2.      Orang yang kurang sehat mentalnya
orang yang tidak sehat mentalnya mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Perasaannya : Gelisah, rasa takut,  





 posting oleh Faisal Efendi

1 comment: