Monday, March 23, 2015

Jawaban Cerdas Saat Wawancara Kerja Oleh Faisal Efendi

10 Jawaban Cerdas Saat Wawancara Kerja
Oleh : Faisal Efendi

Bagi Anda yang akan melakukan wawancara (interview) untuk melamar suatu perkerjaan, sepertinya wajib menyimak beberapa pertanyaan di bawah ini.

Mungkin Anda berpikir keras saat mendapatkan pertanyaan serupa dari pewawancara diperusahaan tempat Anda melamar.

"Ini bisa menjadi 45 menit yang paling mengerikan dalam kehidupan Anda," tulis Vicky Oliver dalam bukunya '301 Smart Answers to Tough Interview Questions' dikutip dari laman businessinsider, Sabtu (10/8/2013).

Berikut pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda pelajari sebelum melakukan interview:

1. Bagaimana jika Anda bekerja di sini selama lima tahun dan tidak dipromosikan? Banyak karyawan kami yang tidak mendapatkan itu. Apakah Anda akan merasa frustasi?
Saya menganggap diri saya orang ambisius, tapi aku juga seorang yang praktis. Selama saya terus belajar dan tumbuh dalam posisi saya, saya akan bahagia. Setiap perusahaan mempromosikan orang pada tingkat yang berbeda, dan saya cukup yakin bahwa dengan bekerja disini akan membuat saya termotivasi dan terstimulasi untuk beberapa tahun yang akan datang.

2. Dari resume Anda, sepertinya Anda dipecat dua kali. Bagaimana perasaan Anda akan hal tersebut?
Setelah saya sembuh dari 'shock' kedua kali itu akan membuat saya merasa lebih kuat. Memang benar bahwa saya dipecat dua kali, tapi saya juga berhasil bangkit kembali kedua kali. Jika pekerjaan ini memberi saya tanggung jawab lebih, membayar saya dengan lebih banyak uang, dan saya berada di perusahaan yang lebih baik. Maka semangat saya sangat tinggi disini.

3. Berapa jam dalam seminggu Anda biasanya bekerja, dan mengapa?
Saya biasa bekerja selama berjam-jam dengan waktu cukup panjang. Dengan adanya tambahan waktu ini, saya akan mencoba untuk menemukan cara guna 'menambah nilai' pada setiap tugas yang saya kerjakan. Ketika klien membaca laporan dari perusahaan ini, saya ingin mereka berpikir bahwa tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan tersebut kecuali perusahaan ini.

4. Apakah lebih penting untuk menjadi beruntung atau terampil?
Saya pikir itu lebih penting untuk menjadi beruntung, meskipun menjadi sangat terampil dapat membantu untuk menciptakan lebih banyak peluang.

5. Kapan Anda berpikir Anda akan mencapai puncaknya dalam karir Anda?
Saya seorang yang sehat, kuat, bermental untuk selalu aktif, jadi saya tidak pernah berpikir soal mencapai puncak dalam karir saya. Saya pikir yang penting adalah seberapa pengetahuan yang ada dalam diri saya.

6. Apakah Anda menganggap diri seorang pemimpin?
Oh, ya, tentu saja. Saya memiliki semua kualitas seorang kepemimpinan. Saya seorang yang ekstrover, tapi saya juga bisa menjadi pendengar yang hebat. Saya menganggap diri saya sebagai seorang yang mempunyai ide yang besar, tetapi saya juga bisa keras kepala dan praktis bila diperlukan.

7. Dapatkah Anda menjelaskan pekerjaan apa yang menjadi impian Anda?
Ini adalah pekerjaan impian saya dan itulah sebabnya saya berada disini.

8. Apakah Anda lebih suka mendapatkan izin dari atasan Anda sebelum melakukan sebuah proyek baru?
Selama minggu pertama saya di tempat kerja, saya akan bertanya atasan saya bagaimana dia akan memilih saya untuk menangani proyek. Jika dia bilang dia ingin saya untuk menjalankan ide yang pertama, saya akan mematuhi. Saya pikir tantangan yang nyata adalah mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja Anda, dan saya orang yang fleksibel.

9. Apakah Anda akan bersedia untuk memulainya dari posisi entry-level lagi?
Kadang-kadang Anda perlu mengambil langkah mundur untuk memindahkan karir Anda ke depan. Dimulai pada peran entry-level akan memungkinkan saya untuk mempelajari bisnis Anda dari bawah ke atas.

10. Apakah sebuah perusahaan membutuhkan pekerja B (kedua)? Atau lebih baik hanya memiliki pekerja A (utama) pada level staf, dan mengapa?
Saya percaya bahwa perusahaan perlu keduanya yaitu pekerja A dan B. Ketika Anda melempar bisnis baru, Anda ingin pekerja A di lini depan. Namun di balik pekerja A ini, Anda memerlukan yang B yang bisa menuntaskan rincian proyek dan menyerahkan tongkat pekerjaan sehari-harinya kepada mereka. Memiliki terlalu banyak pekerja di tim A akan mengarah pada bentrok ego dan tidak teratur.

sumber:
liputan6.com













Contoh Jawaban Wawancara Kerja

Pada postingan sebelumnya, sudah saya tuliskan 3 contoh pertanyaan menjebak dalam wawancara kerja dan bagaimana cara menjawabnya. Kali ini saya ingin menulis 7 contoh jawaban wawancara kerja lainnya yang juga sering muncul dalam sesi interview. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini bukan hanya sering muncul, tapi juga kadang-kadang terasa bingung untuk menjawabnya.
Namun, perlu saya ingatkan, jawaban yang saya tuliskan hanya sekadar contoh untuk menambah wawasan saja. Jika Anda menemui pertanyaan serupa, jawablah sesuai dengan situasi masing-masing. Tulisan ini hanya untuk memberi inspirasi bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dalam sesi wawancara kerja.
1. Ceritakan siapa diri Anda!
Yang pernah mengalami wawancara mungkin pernah mendapatkan pertanyaan ini. Karena pertanyaan ini termasuk yang paling sering dikeluarkan. Banyak orang yang kadang salah kaprah dengan menjawabnya dengan menceritakan kisah perjalanan hidupnya. Mulai dari dilahirkan di kampung terpencil, kesusahan di kala kanak-kanak, kisah-kisah melankolis, dsb. Tidak salah memang, karena tidak ada larangan untuk itu.
Sebaiknya, jawablah pertanyaan ini dengan menceritakan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan target yang ingin dicapai dalam karir ke depan. Contoh jawaban, “Saya menyelesaikan S1 saya di Universitas Hasanuddin, program studi Geofisika. Selama kuliah saya aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan sebagai anggota dan pengurus. Selesai kuliah, saya bekerja di perusahaan X sebagai Junior Seismic Processing. Saya berpengalaman melakukan pengolahan data seismik 2D untuk berbagai lapangan di Indonesia. Dst…..”
2. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?
Di postingan terdahulu saya pernah menyinggung masalah pentingnya melakukan riset terhadap perusahaan tempat melamar. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan seperti ini. Kemukakan nilai lebih perusahaan dan kesesuaian dengan rencana karir Anda.
Contoh jawaban, “Perusahaan ini adalah perusahaan jasa seismik processing terkemuka di tanah air. Dan keahlian saya adalah seismik processing. Saya yakin perusahaan dapat menunjang karir saya ke depannya, begitu pula sebaliknya saya dapat berkontribusi kepada perusahaan”.
3. Jika Anda bisa memilih perusahaan lain untuk bekerja, perusahaan mana yang akan Anda pilih?
Nah, ini sebenarnya pertanyaan jebakan untuk tahu apakah Anda benar-benar ingin bekerja di perusahaan tersebut atau hanya sekadar batu loncatan sambil menunggu kesempatan yang lain. Jika Anda benar-benar ingin diterima, jangan sekali-kali menyebut perusahaan lain, apalagi kompetitor.
Contoh jawaban, “Sebelum memutuskan melamar ke perusahaan ini, saya telah melakukan riset terlebih dahulu dan saya yakin perusahaan inilah yang paling tepat untuk saya berkarir sesuai dengan keahlian yang saya miliki”.
4. Apa yang ingin Anda capai dalam 5 tahun ke depan?
Ini untuk mengetahui apa sebenarnya rencana jangka panjang Anda. Jangan salah jawab dengan mengatakan 5 tahun yang akan datang akan bekerja di perusahaan lain dengan posisi dan gaji lebih baik. Jawablah rencana 5 tahun yang akan datang jika bekerja di perusahaan tersebut.
Contoh jawaban, “5 tahun lagi saya ingin menjadi seismic processor terbaik yang dimiliki perusahaan ini. Sudah menjadi team leader yang bisa menangani dan mengatur proyek pengolahan data seismik”.
5. Apa yang menurut Anda bisa berikan buat perusahaan sedangkan pelamar lain tidak bisa?
Pertanyaan ini juga kadang susah dijawab. Bahkan, kadang ada yang malah balik bertanya. Apa ya? Ambillah sesuatu yang tertulis dalam CV Anda yang mungkin tidak dimiliki oleh pelamar lainnya.
Contoh jawaban, “Saya tidak sekadar tugas akhir di bidang seismic processing. Saya sudah terjun langsung dalam beberapa proyek pengolahan data seismik dan terbiasa berinteraksi dengan klien. Saya kira ini tidak dimiliki oleh pelamar lainnya”.
6. Apakah Anda pernah bermasalah dengan atasan? Bagaimana mengatasinya?
Jangan pernah menjelek-jelekkan atasan Anda sebelumnya. Meskipun Anda mempunyai masalah yang berat dengan bos sebelumnya sehingga ingin pindah, sebaiknya jangan diumbar. Jawablah secara diplomatis atau pura-pura lupa.
Contoh jawaban, “Bukan masalah besar, hanya perbedaan pendapat biasa. Saya kira hal biasa, apalagi jika kita bicara soal data seismik. Karena interpretasi kita bisa berbeda. Biasanya selesai setelah melalui diskusi, dst…”.
7. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini juga pertanyaan yang susah dijawab, bahkan ketika sudah beberapa kali wawancara. Selalu saja muncul pikiran “jangan-jangan kekecilan” atau “jangan-jangan kegedean”. Saran saya, coba cari referensi dahulu sebelum mengikuti interview. Bisa tanya-tanya teman yang bekerja di perusahaan sejenis atau cari-cari di internet. Jika tidak yakin dengan gajinya, tidak ada salahnya menyebut kisarannya. Kecuali Anda betul-betul yakin berapa gaji yang Anda inginkan, silakan disebut saja.
Contoh jawaban, “Untuk posisi ini dengan job deskripsi demikian, saya ingin antara X – Y rupiah”.
Demikianlah, beberapa contoh jawaban wawancara kerja. Semoga bermanfaat…












































Bocoran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Kerja



Bocoran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Kerja - Interview. Dalam melamar kerja di sebuah perusahaan baik itu perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta, kita tidak akan luput dari proses perekrutatan tahapan wawancara kerja atau interview. Biasanya tahap wawancara kerja dilaksanakan setelah para calon karyawan lulus pada tahapan psikotes. Namun bisa saja tahap wawancara kerja dilakukan lebih awal sesuai kebijakan dan prosedur perekrutan masing-masing perusahaan. Wawancara kerja juga dilakukan pada 2 tahapan, diantaranya yaitu wawancara kerja dengan human capital devision (HRD) dan wawancara kerja dengan user atau para dewan direksi perusahaan tersebut. Untuk wawancara kerja dengan dewan direksi biasanya membicarakan hal yang cukup serius mencakup posisi dan pengetahuan Anda terhadap perusahaan yang anda lamar. Sedangkan wawancara dengan HRD biasanya hanya berupa wawancara apa yang tetera dalam daftar riwayat hidup (CV).

Wawancara kerja sering sekali dianggap sepele atau mudah oleh kebanyakan calon karyawa. Padahal wawancara kerja sama beratnya dengan tes psikotes. Mengapa demikian? karena tidak sedikit orang atau calon karyawan yang gagal dalam melewti tahap wawancara kerja. Menurut penelitian hal ini disebabkan kurangnya persiapan dan rasa remeh terhadap wawancara kerja. Untuk itu sebelum Anda mengukuti wawancara kerja, anda harus mempersiapkan diri dan mencari kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan interview kepada Anda. Serta mencari jawaban yang benar dan tepat atas pertanyaan tersebut. Sehingga kemungknan Anda gagal pada tes wawancara kerja itu kecil. Ingat, "kesuksesan itu adalah persiapan, mental dan doa"



Pertanyaan Wawancara Kerja (Interview)

1. Berapa gaji yang Anda minta?

Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan. Lebih lengkap untuk mendapatkan jawaban yang tepat silahkan baca cara menjawab pertanyaan mengenai gaji saat wawancara kerja.

2. Apa kelebihan utama Anda?

Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, “Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua.”

3. Apa kekurangan Anda yang paling jelas?

Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.

4. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?

Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.

5. Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?

Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat ‘positif’, misalnya bahwa Anda tidak melihat ada ‘ruang’ di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.

6. Adakah contoh kegagalan Anda?

Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah

7. Apakah Anda punya pertanyaan?

Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat – apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana.


Tambahan
1. Ceritakan tentang diri anda! Pertanyaan yang sangat sering muncul pada saat interview kerja. Persiapkan jawaban anda terbatas pada bidang pekerjaan yang anda kuasai sebelumnya. Bicarakan tentang karir anda sebelumnya, prestasi yang anda raih, hobi dan aktivitas terakhir yang anda jalani.
2. Kenapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya? Jawablah dengan positif jenis pertanyaan ini. Meskipun anda berhenti karena ada masalah dengan perusahaan atau kantor sebelumnya jangan ceritakan permasalahan tersebut. Katakan saja kalau saat ini anda ingin mencari kesempatan kerja yang lebih baik atau peluang melakukan sesuatu yang istimewa dalam karir anda.
3. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini? Jawab se-spesifik mungkin mengenai keahlian anda di bidang yang anda lamar. Jika tidak memiliki pengalaman yang khusus setidaknya berikan jawaban yang mendekati keahlian yang dimaksud.
4. Apakah anda menganggap diri anda sukses? Selalu jawab "Iya" dan antusias untuk pertanyaan ini. Jelaskan keberhasilan yang telah anda capai dalam hidup ini terutama dalam hal karir.
5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab jika anda telah melakukan penelitian terlebih dahulu tentang perusahaan tempat anda melamar. Jawab tentang aktivitas perusahaan tersebut seperti produk yang dijual atau sistem pemasarannya. 
6. Apa yang telah anda lakukan untuk mengembangkan pengetahuan anda terakhir ini? Jawab ragam kegiatan positif yang telah anda lakukan tentu saja yang berhubungan dengan pencapaian karir anda.
7. Kenapa anda tertarik bergabung dengan perusahaan ini? Hati-hati menjawab ini karena memerlukan pengetahuan anda tentang perusahaan dan karir jangka panjang yang ingin anda raih.
8. Berapa gaji yang anda harapkan? Pertanyaan mudah yang sangat sulit menjawabnya karena sangat sensitif. Jadi jangan dijawab. Katakan sambil tersenyum "Pertanyaan yang cukup sulit, namun maaf bisakah Bapak/Ibu menjelaskan kisaran gaji untuk posisi ini?" Biasanya pihak perusahaan akan memberikan rentang gaji yang anda tanyakan. Jika tidak, anda bisa bertanya balik mengenai detail pekerjaan yang akan anda jalani serta tanggung jawabnya, baru kemudian bisa memperkirakan gaji yang anda harapkan plus mempertimbangkan tunjangan-tunjangan lain. Itu pun masih kisaran saja, jadi anda sebelumnya harus tahu kisaran gaji untuk posisi seperti anda.
9. Apakah anda bisa bekerja dalam satu tim? Selalu jawab "Iya" dan sebutkan pengalaman yang pernah anda lakukan saat bekerja sama dengan banyak orang. 
10. Jika anda diterima, berapa lama anda ingin bergabung di perusahaan ini? Jawaban jangan terlalu spesifik. Anda bisa menjawab seperti ini " Saya ingin selamanya bisa bekerja di sini dengan catatan perusahaan puas dengan hasil kerja saya".
11. Kenapa kami harus mempekerjakan anda? Jelaskan keahlian atau kemampuan yang anda miliki dan kaitannya dengan kebutuhan perusahaan. Jangan mencontohkan kandidat lain sebagai perbandingan kemampuan anda.
12. Apa kelebihan anda? Pertanyaan yang memerlukan jawaban luas tapi tetap fokus seperti misalnya kemampuan anda dalam memecahkan permasalahan, kemampuan memimpin, perilaku positif anda, kesanggupan bekerja di bawah tekanan atau kemampuan berorganisasi.
13. Apa kelemahan anda? Jangan pernah menjawab kalau anda orang malas atau susah bangun pagi. Jawab dengan diplomatis, seperti "Saya kurang percaya diri jika berbicara di hadapan orang banyak, tapi saat ini saya dalam proses mengatasinya karena ini sangat berkaitan dengan karir saya ke depan dan saya yakin bisa mengatasi hal ini", atau "Kelemahan saya kurang bisa bekerja sendiri, jadi harus membangun teamwork yang solid". Intinya setelah mengatakan kelemahan anda, sertakan usaha yang telah anda lakukan untuk mengatasi kelemahan anda tersebut.
14. Apakah anda bersedia kerja lembur kapan saja bila diperlukan? Jawaban untuk ini ada di anda. Jawablah dengan jujur dan berikan alasan yang tepat.
15. Apakah anda ada pertanyaan untuk saya? Selalu siapkan pertanyaan anda. Ini menunjukkan antusias anda bergabung di perusahaan. Contoh pertanyaan seperti deskripsi pekerjaan yang akan anda jalani atau proyek seperti apa yang saat ini dikerjakan perusahaan.




3 comments:

  1. Luar biasa nih die pertanyaan yang bikin kite stress! klo gak pny persiapan.
    izin copy bang buat di print, untuk bahan belajar sblm interview.

    ReplyDelete
  2. terimakasih infonya, kunjungi http://bit.ly/2xrM4q6

    ReplyDelete