1. Penjelasan
dengan menggunakan kata-kata sendiri tentang latar belakang munculnya istilah
dan doktrin Tritunggal dalam sejarah gereja mula-mula.
Jawab
:
Latar
belakang munculnya istilah dan doktrin Tritunggal dalam gereja mula-mula adalah
dimulai ketika gereja lahir, tepatnya di Jerusalem, dengan konteks agama Yahudi
yang mengutamakan doktrin Monotheisme yang mutlak (Allah adalah Esa) yang
berpengaruh pada gereja orang kristen mula-mula. Kemudian gereja Kristen
mula-mula ini mengalami pertumbuhan yang mempunyai pokok pengakuan Iman yang
baru yaitu Yesus Kristus adalah Tuhan. Sebenarnya istilah Tritunggal berasal
dari Tertulianus yang berdasarkan apa yang dikekmukakan 1 Yohanes 5:7. Mekipun
istilah ini tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab secara harfiah, namun oleh
karena Tertulianus masih ingin mempertahankan keesaan Allah, ia menempatkan
Anak lebih rendah derajatnya. Barulah setelah pendapat Tertulianus ini mengenai
doktrin Tritunggal, pendapat-pendapat lain yang berbeda bermunculan.
2. Penjelasan
yang singkat dan sistematis tentang konsep yang salah mengenai Allah Tritunggal
sejak masa sebelum sampai sesudah Reformasi.
Jawab
:
Pada
masa sebelum dan sesudah Reformasi terdapat banyak konsep-konsep yang salah
mengenai Allah Tritunggal. Contoh-contohnya pada sebelum Reformasi antara lain
:
a. Tertulianus
membedakan Oknum I dan Oknum II dalam
derajat, artinya Anak lebih rendah derajatnya dari Bapa
b. Origenes
dalam perkataannya bahwa Anak lebih rendah dari Bapa dan Roh Kudus lebih rendah
dari Anak dan Bapa karena Anak adalah ciptaan Bapa, dan Roh Kudus ciptaan Bapa
dan Anak.
c. Arians
yang dipengaruhi Origenes menyangkali keilahian Anak dan Roh Kudus.
d. Kaum
Monarchis : keberadaan dan keilahian Anak hanyalah sekedar penjabaran dan cara
penampilan yang berbeda dari Bapa.
·
Dinamik Monarchis :
Yesus Kristus adalah manusia semata dan Roh Kudus bukan Oknum atau pribadi
tetapi hanya pengaruh atau semangat ilahi.
·
Modalistik Monbarchis :
ketiga Oknum Allah adalah 3 mode manifestasi yang berbeda-beda dari Allah dan
ada yang melalaikan kesatuan Allah.
Kesalahn-kesalahan
mengenai pendapat atau konsep ini mendorong gereja (pada abad 4) untuk
menemukan rumusan yang benar. Maka, dilakukan sidang Gereja di Nicea dan Konstantinopel
bahwa Anak dilahirkan dari substansi Bapa, karena itu Anak sederajat dengan
Bapa , dan Roh Kudus juga sederajat dengan Bapa dan Anak. Namun kesalahpahaman
tentang doktrin ini muncul kembali sesudah masa Reformasi, contohnya antara
lain :
a. Golongan
Arminians, yang demi menegaskan kesatuan Allah malah cenderung merendahkan
Oknum II dan Oknum III.
b. Golongan
Lutreran (Hegel dan Scheleimacher). Mereka mengikuti modalisme.
c. Karl
Barth. Ia menerima adanya ketiga oknum. Allah Tritunggal dan tidak merendahkan
oknum lain, tetapi penjelasannya belum mencakup segi keesaan dan ketigaan dari
Allah Tritunggal.
3. Penjelasan
yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep Tritunggal
baik menurut Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan implikasinya bagi dasar
kepercayaan orang Kristen pada masa kini.
Jawab
:
Konsep
Tritunggal dalam Perjanjian Lama kurang lengkap karena lebih menekankan
pengajaran tentang keesaan Allah, meskipun begitu ada juga indikasi-indikasi
tentang eksistensi Allah, buktinya :
a. Keberadaan
Malaikat Tuhan yang bukan malaikat biasa karena Ia berfirman atas namaNYa
sendiri dan mau disembah ( Kejadian 16 : 10, Yosua 5)
b. Roh
Allah yang memberi Ilham kepada manusia (Yohanes 11:5)
c. Diperlihatkan
oknum yang lebih dari satu (Mazmur 33:6)
d. Disebutkan
tentang Allah yang berbicara, Mesias dan Roh Allah (Yesaya 48:6)
e. Ketiga
oknum tersebut disebutkan (Yesaya 63:8-10).
Konsep
Tritunggal dalam Perjanjian baru lebih jelas mengenai doktrin ini, buktinya :
a. Bapa
bermakna Allah Tritunggal dan menunjuk pada Oknum I.
b. Anak
yang berfungsi sebagai penebus dan Penyelamat umatNya, bukan Yahwe seperti
dalam Perjanjian Lama.
c. Roh
Kudus tinggal didalam hati orang Kristen atau Gereja ( Kisah Para Rasul 2:4 )
d. Allah
memberikan anakNya ke dalam dunia (Yohanes 3:16)
e. Bapa
dan Anak mengirim Roh Kudus (Yohanes 14:26)
f. Matius
3 : 16-17 berbicara : anak dalam diri Yesus Kristus yang dibabtiskan, Bapa
yanhg berbicara, Roh dalam wujud merpati.
Implikasi
bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini adalah keberadaan Allah
secara kekal terdiri dari 3 oknum dan keberadaan Allah ada 1 hakekat dan tidak
dapat dipisahkan/dibagi-bagi (Homo-Usios). Kuasa, kasih dan kebenaran tidak
dapat dibagi secara sempurna pada tiga oknum tersebut.
4. Penjelasan
singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Bapa
sebagai Oknum Pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan prilaku
Kristiani.
Jawab
:
Eksistensi
dan peran Bapa sebagai Oknum I Tritunggal terlihat sejak Perjanjian Lama. Nama
Bapa dipakai untuk pemerintahan Allah Tritunggal yang Theokratis atas bangsa
Israel sebagai umatNya dan dipergunakan sebagai asal mula (Bapa) dari segala
ciptaan juga dipergunakan bagi oknum 1 Allah Tritunggal. Bapa berada pada
urutan pertama sehingga disebut Oknum I karena dariNyalah lahir/berasal Sang
Anak. Tapi Bapa tidak lebih kekal atau berkuasa daripada Anak dan Roh Kudus.
Pembedaan sebagai Oknum I dan Anak dan Roh Kudus adalah dalam keberadaanNya
sebagai asal dari Oknum II dan Oknum III dan dalam fungsinya pencipta dan
pemelihara segala makhluk. Peran-peran Bapa lainnya antara lain Dia telah
mengutus Anak untuk keselamatan manusia, Ia mengadili, membalas kebaikan dengan
berkat/kejahatan dengan hukuman,dll.
a. Keberadaan
Allah yang agung dan tak terbatas itu jauh diluar jangkauan kemampuan manusia
untuk memahaminya dan harus dipahami dan diterima dengan mata iman.
b. Keberadaan
Bapa sebagai pencipta dan pemelihara adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan
keberadaan kita. Tidak saja hidup kita tergantung kepadaNya tetapi Dia juga
berdaulat penuh atas hidup dan tujuan hidup kita. Kewajiban kita adalah
memuliakan nama Dia lewat kehidupan kita.
c. Memanggil,
memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang benar. Tersebut.
Kita berdoa agar Dia memelihara kita.
5. Penjelasan
singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Anak
sebagai Oknum Kedua Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan prilaku
Kristiani.
Jawab
:
Eksistensi
dan peran Anak sebagai Oknum II Tritunggal tidak hanya ada dalam/lewat
pernyataan diriNyasebagai manusia yang bernama Yesus. Disebut Anak bukan karena
perananNya sebagai Juruselamat bagi manusia tetapi karena dilahirkan/berasal
secara kekal dan ada bersama-sama Allah, setara dengan Allah, bahkan Dia adalah
Allah sendiri karena keilahianNya yang melampaui manusia dan segala makhluk.
Pembedaannya denga oknum yang lain dilihat dalam kelahiranNya (asalNya) secara
kekal dari Bapa dan asal yang kekal dari Roh Kudus dan fungsinya sebagai Penyelamat
dan Perantara manusia. Peran-peran Dia yang lainnya adalah Anak mengerjakan apa
yang diperintahkan Bapa, satu-satunya jalan kepada Bapa dan Sang Penyelamat
bagi manusia, dan akan datang kembali sebagai Hakim.
Implikasi
dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani adalah :
a. Menjadikan
keselamatan yang Allah berikan yang merupakan kasih karunia sebagai dasar bagi
tanggapan moral yang harus kita berikan lewat ketaatan terhadap perintahNya
seperti kesepuluh Hukum Taurat dan harus juga meyakini bahwa keselamatan dan
jalan untuk menemui Bapa hanyalah dari dan lewat Dia saja.
b. Kepercayaan
dan penyembahan (Doa, Pujian, dan ucapan syukur) jangan hanya kepada Bapa saja
tetapi juga kepada Anak.
c. Kepercayaan
kepada Anak harus diikuti dengan kasih kepada Allah lewat kasih terhadap sesama
(memiliki kedekatan) dan juga bertanggungjawab memelihara alam semesta.
d. Serta
haruslah diikuti dengan pemahaman bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah
dan bukanlah karya manusia, dan anugerah tersebut diterima lewat Iman.
6. Penjelasan
singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep keselamatan
holistik yang mencakup seluruh pengalaman hidup didunia ini, kematian, dan
kehidupan sesudah kematian.
Jawab
:
Konsep
keselamatan yang bersifat Holistik yang diberikan oleh Anak yang mencakup
seluruh pengalaman hidup didunia, kematian dan kehidupan sesudah kematian
maksudnya bukan hanya mencakup aspek batiniah seperti pengampunan dosa dan
hidup yang kekal, tetapi juga menyangkut hal-hal jasmaniah seperti kelepasan
dari penyakit dan ketertawanan/keselamatan dari permasalahan hidup dan
kehidupan sehari-hari. Hidup kekal itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini
yaitu dalam bentuk kualitas hidup yang baru sebagai anak-anak Allah karena yang
dituntut dari orang yang telah menerima keselamatan yaitu bersedia setia
padaNya, berkorban, dibenci orang, menderita, kalau perlu mati demi keselamatan
itu dan menolak pekerjaan Iblis. Kitab suci pun dapat memberi hikmat yang
menuntun seseorang kepada keselamatan. Namun, itu diperoleh bukan karena ketaatan
kita tetapi karena iman terhadap anugerah Allah pengorbanan Yesus Kristus di
kayu salib.
7. Penjelasan
singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Roh
Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan
prilaku Kristiani.
Jawab
:
Eksistensi
dan peran Roh Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritunggal tidak hanya ada setelah
gereja Kristen berdiri dan bertumbuh karena sejak Perjanjian Lama Roh Allah
sudah diperlihatkan bekerja pada penciptaan dan juga berperan dalam nubuatan
(mengilhami nubuat yang disampaikan para nabi) bisa berbentuk penglihatan ,
mimpi/langsung Firman Allah. Roh Allah memberi inspirasi dan kemampuan kepada
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang Allah kehendaki.
Peran
Roh Allah dalam Perjanjian Baru sebagai Pembaharu dan penolong :
a. Roh
Kudus memberi hidup baru dalam konteks kelahiran kembali yaitu merubah
kesadaran seseorang dan membaharui keberadaanya dengan cara :
·
Memberi panggilan ,
kepercayaan dan menobatkan juga menginsafkan akan dosa-dosa.
·
Dengan menyucikan , mendiami,
melaksanakan kehendak Allah. Tidak lagi mengikut daging tetapi menghasilkan
buah-buah roh, dimampukan untuk hidup kudus, bersaksi, berdoa seturut kehendak
Allah.
Roh Kudus menghibur
seseorang dikala duka, menguatkan diwaktu menghadapi penganiayaan, mengajari
diwaktu ada kebimbangan, mengalami pertumbuhan rohani sebagai anak Allah,dll.
b. Roh
Kudus memberi karunia khusus kepada setiap orang percaya. Memberi karunia
supranatural, seperti berbahasa lidah, berbuat mujizat, menyembuhkan orang
sakit, bukan lewat proses belajar. Memberi karunia natural seperti mengajar,
memberi, menghibur, dan memimpin, diberikan lewat proses belajar.
c. Dia
merubah dan mendiami serta bekerja membaharui setiap orang percaya sampai
puncaknya yaitu saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya.
Implikasi
praktisnya :
a. Kepercayaam
dan penyembahan jangan hanya kepada Bapa dan Anak saja tetapi juga kepada Roh
Kudus.
b. Kepercayaan
kepada kuasa Allah atas manusia yang tak dapat dibatasi oleh apapun. Kuasa itu
dapat bekerja untuk membaharui seseorang bukan hanya dalam kepercayaan dan
sikap hidup tetapi juga tingkah lakunya.
c. Roh
Kudus kita jadikan dasar pengharapan bagi orang percaya bahwa Dia akan
membaharui segala sesuatu sehingga terbentuk langit dan bumi yang baru.
Pengharapan ini tidak boleh diresponi secara pasif, tetapi dengan aktif yaitu
dengan partisipasi dalam pembenahan tatanan sosial-politik-ekonomi pada masa
kini.
8. Penjelasan
singkat mengenai beberapa pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus dan memberi
penjelasan yang benar mengenai hal itu.
Jawab
:
Pemahaman-pemahaman
yang salah mengenai Roh Kudus ;
a. Origenes
dan golongan Arminians mengatakan bahwa Roh Allah lebih rendah dari Anak dan
Bapa.
b. Arians
menyebutkan bahwa Roh Kudus adalah ciptaan Allah sebagaimana Anak adalah
ciptaan Bapa.
c. Golongan
Marchianisme yang dinamis menegaskan bahwa Roh
Kudus bukanlah Oknum tetapi pengaruh/kuasa Ilahi semata.
Pemahaman-pemahaman yang salah ini diberikan penjelasan yang benar melalui
Konsili Kontantinopel yang menegaskan Keilahian Roh Kudus. Dia sederajat dengan
Anak dan Bapa karena Dia dilahirkan/berasal secara kekal dari Bapa dan Anak.
No comments:
Post a Comment