Wednesday, March 18, 2015

Tentang munculnya doktrin oleh Faisal Efendi

1.      Penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri tentang latar belakang munculnya istilah dan doktrin Tritunggal dalam sejarah gereja mula-mula.
Jawab :
Latar belakang munculnya istilah dan doktrin Tritunggal dalam gereja mula-mula adalah dimulai ketika gereja lahir, tepatnya di Jerusalem, dengan konteks agama Yahudi yang mengutamakan doktrin Monotheisme yang mutlak (Allah adalah Esa) yang berpengaruh pada gereja orang kristen mula-mula. Kemudian gereja Kristen mula-mula ini mengalami pertumbuhan yang mempunyai pokok pengakuan Iman yang baru yaitu Yesus Kristus adalah Tuhan. Sebenarnya istilah Tritunggal berasal dari Tertulianus yang berdasarkan apa yang dikekmukakan 1 Yohanes 5:7. Mekipun istilah ini tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab secara harfiah, namun oleh karena Tertulianus masih ingin mempertahankan keesaan Allah, ia menempatkan Anak lebih rendah derajatnya. Barulah setelah pendapat Tertulianus ini mengenai doktrin Tritunggal, pendapat-pendapat lain yang berbeda bermunculan.

2.      Penjelasan yang singkat dan sistematis tentang konsep yang salah mengenai Allah Tritunggal sejak masa sebelum sampai sesudah Reformasi.
Jawab :
Pada masa sebelum dan sesudah Reformasi terdapat banyak konsep-konsep yang salah mengenai Allah Tritunggal. Contoh-contohnya pada sebelum Reformasi antara lain :
a.       Tertulianus membedakan Oknum I  dan Oknum II dalam derajat, artinya Anak lebih rendah derajatnya dari Bapa
b.      Origenes dalam perkataannya bahwa Anak lebih rendah dari Bapa dan Roh Kudus lebih rendah dari Anak dan Bapa karena Anak adalah ciptaan Bapa, dan Roh Kudus ciptaan Bapa dan Anak.
c.       Arians yang dipengaruhi Origenes menyangkali keilahian Anak dan Roh Kudus.
d.      Kaum Monarchis : keberadaan dan keilahian Anak hanyalah sekedar penjabaran dan cara penampilan yang berbeda dari Bapa.
·         Dinamik Monarchis : Yesus Kristus adalah manusia semata dan Roh Kudus bukan Oknum atau pribadi tetapi hanya pengaruh atau semangat ilahi.
·         Modalistik Monbarchis : ketiga Oknum Allah adalah 3 mode manifestasi yang berbeda-beda dari Allah dan ada yang melalaikan kesatuan Allah.
Kesalahn-kesalahan mengenai pendapat atau konsep ini mendorong gereja (pada abad 4) untuk menemukan rumusan yang benar. Maka, dilakukan sidang Gereja di Nicea dan Konstantinopel bahwa Anak dilahirkan dari substansi Bapa, karena itu Anak sederajat dengan Bapa , dan Roh Kudus juga sederajat dengan Bapa dan Anak. Namun kesalahpahaman tentang doktrin ini muncul kembali sesudah masa Reformasi, contohnya antara lain :
a.       Golongan Arminians, yang demi menegaskan kesatuan Allah malah cenderung merendahkan Oknum II dan Oknum III.
b.      Golongan Lutreran (Hegel dan Scheleimacher). Mereka mengikuti modalisme.
c.       Karl Barth. Ia menerima adanya ketiga oknum. Allah Tritunggal dan tidak merendahkan oknum lain, tetapi penjelasannya belum mencakup segi keesaan dan ketigaan dari Allah Tritunggal.
3.      Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep Tritunggal baik menurut Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan implikasinya bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini.
Jawab :
Konsep Tritunggal dalam Perjanjian Lama kurang lengkap karena lebih menekankan pengajaran tentang keesaan Allah, meskipun begitu ada juga indikasi-indikasi tentang eksistensi Allah, buktinya :
a.       Keberadaan Malaikat Tuhan yang bukan malaikat biasa karena Ia berfirman atas namaNYa sendiri dan mau disembah ( Kejadian 16 : 10, Yosua 5)
b.      Roh Allah yang memberi Ilham kepada manusia (Yohanes 11:5)
c.       Diperlihatkan oknum yang lebih dari satu (Mazmur 33:6)
d.      Disebutkan tentang Allah yang berbicara, Mesias dan Roh Allah (Yesaya 48:6)
e.       Ketiga oknum tersebut disebutkan (Yesaya 63:8-10).
Konsep Tritunggal dalam Perjanjian baru lebih jelas mengenai doktrin ini, buktinya :
a.       Bapa bermakna Allah Tritunggal dan menunjuk pada Oknum I.
b.      Anak yang berfungsi sebagai penebus dan Penyelamat umatNya, bukan Yahwe seperti dalam Perjanjian Lama.
c.       Roh Kudus tinggal didalam hati orang Kristen atau Gereja ( Kisah Para Rasul 2:4 )
d.      Allah memberikan anakNya ke dalam dunia (Yohanes 3:16)
e.       Bapa dan Anak mengirim Roh Kudus (Yohanes 14:26)
f.       Matius 3 : 16-17 berbicara : anak dalam diri Yesus Kristus yang dibabtiskan, Bapa yanhg berbicara, Roh dalam wujud merpati.
Implikasi bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini adalah keberadaan Allah secara kekal terdiri dari 3 oknum dan keberadaan Allah ada 1 hakekat dan tidak dapat dipisahkan/dibagi-bagi (Homo-Usios). Kuasa, kasih dan kebenaran tidak dapat dibagi secara sempurna pada tiga oknum tersebut.
4.      Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Bapa sebagai Oknum Pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan prilaku Kristiani.
Jawab :
Eksistensi dan peran Bapa sebagai Oknum I Tritunggal terlihat sejak Perjanjian Lama. Nama Bapa dipakai untuk pemerintahan Allah Tritunggal yang Theokratis atas bangsa Israel sebagai umatNya dan dipergunakan sebagai asal mula (Bapa) dari segala ciptaan juga dipergunakan bagi oknum 1 Allah Tritunggal. Bapa berada pada urutan pertama sehingga disebut Oknum I karena dariNyalah lahir/berasal Sang Anak. Tapi Bapa tidak lebih kekal atau berkuasa daripada Anak dan Roh Kudus. Pembedaan sebagai Oknum I dan Anak dan Roh Kudus adalah dalam keberadaanNya sebagai asal dari Oknum II dan Oknum III dan dalam fungsinya pencipta dan pemelihara segala makhluk. Peran-peran Bapa lainnya antara lain Dia telah mengutus Anak untuk keselamatan manusia, Ia mengadili, membalas kebaikan dengan berkat/kejahatan dengan hukuman,dll.
a.       Keberadaan Allah yang agung dan tak terbatas itu jauh diluar jangkauan kemampuan manusia untuk memahaminya dan harus dipahami dan diterima dengan mata iman.
b.      Keberadaan Bapa sebagai pencipta dan pemelihara adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan keberadaan kita. Tidak saja hidup kita tergantung kepadaNya tetapi Dia juga berdaulat penuh atas hidup dan tujuan hidup kita. Kewajiban kita adalah memuliakan nama Dia lewat kehidupan kita.
c.       Memanggil, memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang benar. Tersebut. Kita berdoa agar Dia memelihara kita.

5.      Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Anak sebagai Oknum Kedua Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan prilaku Kristiani.
Jawab :
Eksistensi dan peran Anak sebagai Oknum II Tritunggal tidak hanya ada dalam/lewat pernyataan diriNyasebagai manusia yang bernama Yesus. Disebut Anak bukan karena perananNya sebagai Juruselamat bagi manusia tetapi karena dilahirkan/berasal secara kekal dan ada bersama-sama Allah, setara dengan Allah, bahkan Dia adalah Allah sendiri karena keilahianNya yang melampaui manusia dan segala makhluk. Pembedaannya denga oknum yang lain dilihat dalam kelahiranNya (asalNya) secara kekal dari Bapa dan asal yang kekal dari Roh Kudus dan fungsinya sebagai Penyelamat dan Perantara manusia. Peran-peran Dia yang lainnya adalah Anak mengerjakan apa yang diperintahkan Bapa, satu-satunya jalan kepada Bapa dan Sang Penyelamat bagi manusia, dan akan datang kembali sebagai Hakim.
Implikasi dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani adalah :
a.       Menjadikan keselamatan yang Allah berikan yang merupakan kasih karunia sebagai dasar bagi tanggapan moral yang harus kita berikan lewat ketaatan terhadap perintahNya seperti kesepuluh Hukum Taurat dan harus juga meyakini bahwa keselamatan dan jalan untuk menemui Bapa hanyalah dari dan lewat Dia saja.
b.      Kepercayaan dan penyembahan (Doa, Pujian, dan ucapan syukur) jangan hanya kepada Bapa saja tetapi juga kepada Anak.
c.       Kepercayaan kepada Anak harus diikuti dengan kasih kepada Allah lewat kasih terhadap sesama (memiliki kedekatan) dan juga bertanggungjawab memelihara alam semesta.
d.      Serta haruslah diikuti dengan pemahaman bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah dan bukanlah karya manusia, dan anugerah tersebut diterima lewat Iman.

6.      Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep keselamatan holistik yang mencakup seluruh pengalaman hidup didunia ini, kematian, dan kehidupan sesudah kematian.
Jawab :
Konsep keselamatan yang bersifat Holistik yang diberikan oleh Anak yang mencakup seluruh pengalaman hidup didunia, kematian dan kehidupan sesudah kematian maksudnya bukan hanya mencakup aspek batiniah seperti pengampunan dosa dan hidup yang kekal, tetapi juga menyangkut hal-hal jasmaniah seperti kelepasan dari penyakit dan ketertawanan/keselamatan dari permasalahan hidup dan kehidupan sehari-hari. Hidup kekal itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini yaitu dalam bentuk kualitas hidup yang baru sebagai anak-anak Allah karena yang dituntut dari orang yang telah menerima keselamatan yaitu bersedia setia padaNya, berkorban, dibenci orang, menderita, kalau perlu mati demi keselamatan itu dan menolak pekerjaan Iblis. Kitab suci pun dapat memberi hikmat yang menuntun seseorang kepada keselamatan. Namun, itu diperoleh bukan karena ketaatan kita tetapi karena iman terhadap anugerah Allah pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

7.      Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Roh Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan prilaku Kristiani.
Jawab :
Eksistensi dan peran Roh Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritunggal tidak hanya ada setelah gereja Kristen berdiri dan bertumbuh karena sejak Perjanjian Lama Roh Allah sudah diperlihatkan bekerja pada penciptaan dan juga berperan dalam nubuatan (mengilhami nubuat yang disampaikan para nabi) bisa berbentuk penglihatan , mimpi/langsung Firman Allah. Roh Allah memberi inspirasi dan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang Allah kehendaki.
Peran Roh Allah dalam Perjanjian Baru sebagai Pembaharu dan penolong :
a.       Roh Kudus memberi hidup baru dalam konteks kelahiran kembali yaitu merubah kesadaran seseorang dan membaharui keberadaanya dengan cara :
·         Memberi panggilan , kepercayaan dan menobatkan juga menginsafkan akan dosa-dosa.
·         Dengan menyucikan , mendiami, melaksanakan kehendak Allah. Tidak lagi mengikut daging tetapi menghasilkan buah-buah roh, dimampukan untuk hidup kudus, bersaksi, berdoa seturut kehendak Allah.
Roh Kudus menghibur seseorang dikala duka, menguatkan diwaktu menghadapi penganiayaan, mengajari diwaktu ada kebimbangan, mengalami pertumbuhan rohani sebagai anak Allah,dll.
b.      Roh Kudus memberi karunia khusus kepada setiap orang percaya. Memberi karunia supranatural, seperti berbahasa lidah, berbuat mujizat, menyembuhkan orang sakit, bukan lewat proses belajar. Memberi karunia natural seperti mengajar, memberi, menghibur, dan memimpin, diberikan lewat proses belajar.
c.       Dia merubah dan mendiami serta bekerja membaharui setiap orang percaya sampai puncaknya yaitu saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya.
Implikasi praktisnya :
a.       Kepercayaam dan penyembahan jangan hanya kepada Bapa dan Anak saja tetapi juga kepada Roh Kudus.
b.      Kepercayaan kepada kuasa Allah atas manusia yang tak dapat dibatasi oleh apapun. Kuasa itu dapat bekerja untuk membaharui seseorang bukan hanya dalam kepercayaan dan sikap hidup tetapi juga tingkah lakunya.
c.       Roh Kudus kita jadikan dasar pengharapan bagi orang percaya bahwa Dia akan membaharui segala sesuatu sehingga terbentuk langit dan bumi yang baru. Pengharapan ini tidak boleh diresponi secara pasif, tetapi dengan aktif yaitu dengan partisipasi dalam pembenahan tatanan sosial-politik-ekonomi pada masa kini.

8.      Penjelasan singkat mengenai beberapa pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus dan memberi penjelasan yang benar mengenai hal itu.
Jawab :
Pemahaman-pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus ;
a.       Origenes dan golongan Arminians mengatakan bahwa Roh Allah lebih rendah dari Anak dan Bapa.
b.      Arians menyebutkan bahwa Roh Kudus adalah ciptaan Allah sebagaimana Anak adalah ciptaan Bapa.
c.       Golongan Marchianisme yang dinamis menegaskan bahwa Roh  Kudus bukanlah Oknum tetapi pengaruh/kuasa Ilahi semata. Pemahaman-pemahaman yang salah ini diberikan penjelasan yang benar melalui Konsili Kontantinopel yang menegaskan Keilahian Roh Kudus. Dia sederajat dengan Anak dan Bapa karena Dia dilahirkan/berasal secara kekal dari Bapa dan Anak.


No comments:

Post a Comment